Jumat, 02 Desember 2022

Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila Dan Fungsi Kedudukan Pancasila

 Pancasila

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penggambaran Garuda Pancasila pada poster; setiap sila-sila Pancasila ditulis di samping atau bawah lambangnya.


Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:

1.Ketuhanan yang Maha Esa

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.

Sejarah Perumusan dan Lahirnya Pancasila


Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Radjiman mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang bahwa apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini.

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Mohammad Yamin merumuskan Lima Dasar saat berpidato pada 29 Mei 1945. Rumusan tersebut di antaranya: perikebangsaan, perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Ia mengatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Namun, Mohammad Hatta, dalam memoarnya, meragukan pidato Yamin tersebut.

Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul Lahirnya Pancasila. Soekarno mengemukakan gagasan dasar negaranya, yang ia namakan "Pancasila". Gagasan tersebut di antaranya: kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, kemanusiaan atau internasionalisme, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, serta ketuhanan yang berkebudayaan.[butuh rujukan] Nama "Pancasila" diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu panitia kecil untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, serta menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka. Dari panitia kecil tersebut, dipilih sembilan orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk menyelenggarakan tugas tersebut. Rencana mereka disetujui pada tanggal 22 Juni 1945, yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta.

Setelah rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi, beberapa dokumen penetapannya ialah:

• Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945

• Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 -–tanggal 18 Agustus 1945

• Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949

• Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15 Agustus 1950

• Rumusan Kelima: Rumusan Pertama menjiwai Rumusan Kedua dan merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959).

Pada tanggal 1 Juni 2016, presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.

Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi suatu peristiwa yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya. Akan tetapi, otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia, dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam jenderal dan satu kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Fungsi dan Kedudukan Pancasila

Berikut ini adalah beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila bagi negara kesatuan Republik Indonesia.

• Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia: sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.

• Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia: merupakan bentuk peran dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia.

• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia: merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup.

• Pancasila sebagai dasar negara Indonesia: untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan sistem ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila.

• Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia: sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia karena segala kehidupan negara Indonesia berdasarkan Pancasila, itu juga harus berlandaskan hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hukum.

• Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara: karena pada waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian luhur yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, dan dilestarikan.

• Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: karena dalam Pancasila, mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia adalah menjadikan Pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa.

Share:

Mengenal Organisasi Budi Utomo

 Budi Utomo


Budi Utomo (dalam ejaan van Ophuijsen: Boedi Oetomo) adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Soetomo dan para mahasiswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan budaya yang tidak bersifat politik.

Berdirinya Budi Utomo menjadi awal pergerakan, yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada awalnya, organisasi ini hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan di wilayah Jawa. Hingga saat ini, tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Nama Budi Utomo diperkirakan diadaptasi dari kata bodhi yang memiliki makna keterbukaan jiwa, pikiran, dan akal atau pengadilan.

Asal Usul Organisasi Budi Utomo

Pada tahun 1907, Wahidin Sudirohusodo melakukan kunjungan ke STOVIA dan bertemu dengan para mahasiswa yang masih bersekolah di sana. Lalu, ia menyerukan gagasan pada mereka untuk membentuk organisasi yang dapat mengangkat derajat bangsa. Selain itu, Sudirohusodo juga ingin mendirikan sebuah organisasi di bidang pendidikan untuk bisa membantu biaya orang-orang pribumi yang berprestasi dan mempunyai keinginan untuk bersekolah, tetapi terhambat oleh karena tidak memiliki biaya. Gagasan ini menarik bagi para mahasiswa di sana, khususnya Soetomo, Gunawan Mangunkusumo, dan Soeradji Tirtonegoro.

Selanjutnya, Soetomo bersama dengan M. Soeradji mengadakan pertemuan dengan mahasiswa STOVIA yang lain untuk membicarakan gagasan organisasi yang disampaikan oleh Sudirohusodo. Acara itu berlangsung tidak resmi di Ruang Anatomi milik STOVIA, saat tidak ada jam pelajaran. Pertemuan tersebut membentuk sebuah organisasi yang diberi nama "Perkumpulan Budi Utomo" sehingga Budi Utomo pun berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta.

Budi Utomo pun menjadi awal sebuah era nasionalisme indonesia yang dikenal dengan nama pergerakan nasional. Tokoh-tokoh yang tercatat sebagai pendiri Budi Utomo terdiri dari sembilan orang, yaitu Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, Raden Angka Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, Raden Mas Goembrek dan M. Soewarno.

Saat masih didirikan di STOVIA, organisasi tersebut telah memiliki susunan pengurus organisasi yang tertulis di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi tersebut. Pada masa itu, Soetomo menjadi Ketua dengan wakilnya, yaitu Soelaiman. Pengurus lainnya terdiri dari Gondo Soewarno sebagai sekretaris I dan Goenawan sebagai sekretaris II serta bendahara yang dijabat oleh Angka. Sisa pendiri lainnya menjabat sebagai komisaris.

Seiring perkembangan waktu, Budi Utomo terus menambah anggota dan tokoh-tokoh penting pergerakan Indonesia yang mulai bergabung, seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesomo, Tirto Adhi Soerjo, Pangeran Ario Noto Dirodjo dan Raden Adipati Tirtokoesoemo.

Berita berdirinya perkumpulan ini tersebar di surat kabar dan menimbulkan gerakan untuk mendirikan cabang di berbagai kota. Kantor-kantor cabang pun didirikan di kota Magelang, Probolinggo dan Yogyakarta. Namun, fenomena ini mengancam status para pendiri perkumpulan tersebut. Terutama Soetomo, karena Soetomo dianggap sebagai pemimpin kelompok pemberontakan terhadap Hindia Belanda bersama dengan teman-teman pelajarnya.

Atas dasar ini, Soetomo terancam dikeluarkan dari STOVIA

Sebagaiai bentuk solidaritas, teman-temannya ikut berjanji untuk keluar dari sekolah tersebut, jika Soetomo dikeluarkan. Namun, Soetomo tidak jadi dikeluarkan karena mendapatkan pembelaan dari Hermanus Frederik Roll yang menyampaikan pembelaan bahwa umur Soetomo yang muda menjadi alasan sifat berapi-apinya sama seperti orang yang menuduh Soetomo ketika mereka saat muda. Pada bulan Juli 1908, Budi Utomo telah mencapai anggota yang berjumlah 650 orang yang terdiri dari priayi berpangkat rendah dan pelajar.

Pelaksanaan Kongres Pertama

Rencana pelaksanaan kongres melewati beragam persiapan. Untuk membiayai penyelenggaraan kongres, para anggota menggunakan uang tunjangan hari raya dari STOVIA serta menjual barang-barang kepemilikan tiap anggota, seperti jam tangan, kain panjang dan kain pengikat kepala. Selain dana tersebut, Soetomo juga mendapatkan bantuan pinjaman uang dari Roll. Tiap anggota pun diperintahkan untuk menghubungi para tokoh dengan surat undangan atau kunjungan.

Saleh mengunjungi para saudari dari Raden Ajeng Kartini di Jepara, Gunawan mengunjungi Raden Adipati Tirtokoesoemo yang saat itu menjabat Bupati Karanganyar, dan Soetomo mengunjungi Ernest Douwes Dekker di Jakarta. Tokoh-tokoh lain yang turut dihubungi seperti Koesoemo Oetoyo selaku Bupati Jepara, Achmad Djajadiningrat selaku Bupati Serang, Pangeran Ario Kusumo Yudo di Jatinegara, Raden Mas Sutomo yang bersekolah di Sekolah Pamong Praja di Magelang serta Raden Mas Adipati Tjokro Adikoesoemo yang menjabat sebagai Bupati Temanggung.

Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongresnya yang pertama di kota Yogyakarta. Salah satu agenda yang dibahas merupakan usulan dari Sudirohusodo untuk mendirikan Badan Bantuan Pendidikan atau studiefonds, tapi usulan itu ditolak dengan tiga poin penolakan:

1. Keterbatasan gerakan Badan Bantuan Pelajar.

2.Kesulitan saat pelaksanaan.

3. Aktivitas membantu pelajar merupakan sebagian program pekerjaan Budi Utomo.

Meskipun para pelajar STOVIA merupakan pendiri awal dari Budi Utomo, mereka menyerahkan kepemimpinan kepada orang-orang yang lebih tua dan berpengalaman sebagai bentuk penghormatan dan untuk menyelesaikan beban studi di STOVIA, terutama Sutomo yang masih harus menjalani pendidikan selama tiga tahun.

Akhirnya, kongres tersebut menunjuk Tirtokoesoemo sebagai ketua umum dan Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketua. Kongres tersebut juga mencetuskan tujuan Budi Utomo, yaitu menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat serta arah organisasi sebagai organisasi yang berfokus pada pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Para pelajar STOVIA ditunjuk sebagai pengurus cabang Betawi dan kantor pusat ditetapkan berada di Yogyakarta. Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, Budi Utomo telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Hingga tahun 1909, anggota Budi Utomo mencapai 10.000 anggota. 

Perkembangan Organisasi Budi Utomo

Pada saat itu, Ernest Douwes Dekker merupakan seorang Indo-Belanda yang sangat memperjuangkan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata politik ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnya, pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air api udara" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.

Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat (yang kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara) untuk menulis sebuah artikel "Als ik Nederlander was" (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda (lihat: Boemi Poetera). Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik dalam pergerakan orang-orang pribumi.

Berbeda dengan Goenawan Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa "nasionalisme Indonesia" tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik. Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatra, Jawa, Sulawesi maupun Maluku. Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa, sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam agar seseorang bisa menjadi anggota. Namun, Soewardi tetap mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme Indonesia ada dan merupakan unsur yang paling penting.

Masa Akhir Budi Utomo

Masa-masa kepemimpinan Budi Utomo tanpa memasuki bidang politik berlangsung selama periode 1908-1926, sebelum kepulangan Soetomo dari Belanda. Sepulangnya Soetomo, dia mendirikan organisasi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang merupakan partai yang dia ketuai. PBI merupakan organisasi yang dia dirikan pada tanggal 16 Oktober 1930 untuk menggantikan Indonesische Studieclub (ISC) sebagai organisasi politik. ISC sendiri didirikan pada tanggal 1 Juli 1924 yang beranggotakan para cendekiawan untuk memberikan pengajaran membentuk usaha bagi masyarakat seperti sekolah tenun, bank kredit, koperasi, dan sebagainya.

Karena perkembangan organsasi .lini hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura serta mulai berkembangnya organisasi seperti Sarekat Islam yang mencakup keanggotaan tanpa ada batasan wilayah, Budi Utomo pun mengalami kemunduran. Komisi Budi Utomo – PBI pun dibentuk pada bulan Januari 1934 dan menghasilkan kesepakatan untuk meleburkan diri. Proses peleburan terjadi pada Kongres Budi Utomo tanggal 24-26 Desember 1935 di Solo. Akhirnya, Budi Utomo bergabung dengan pergerakan lainnya dan membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra).

Share:

Rabu, 30 November 2022

Muatan Listrik

 Muatan Listrik: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri dan Rumusnya



• Pengertian Muatan Listrik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) muatan listrik adalah muatan yang tolak menolak atau muatan muatan yang tidak tarik menarik dengan gaya yang besarnya ditentukan dengan hukum. Berdasarkan pengertian muatan listrik dari KBBI, maka muatan listrik bisa dianggap sebagai suatu muatan yang ada di dalam suatu benda dan bisa menghasilkan gaya pada benda lain jika memiliki muatan listrik.

Pengetahuan tentang muatan listrik telah ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Benjamin Franklin. Beliau menemukan muatan listrik ketika melakukan percobaan dengan menggunakan batang karet dan bulu domba. Benjamin Franklin melakukan percobaan ini dengan cara menggosokkan batang karet pada bulu domba. Setelah melakukan percobaan itu, maka muncullah sebuah reaksi dari batang karet. Batang karet ternyata bisa tarik menarik dengan batang kaca, ketika kedua benda tersebut saling berdekatan.

Dari percobaan itulah, Benjamin Franklin beranggapan bahwa batang karet yang telah digosokkan memiliki muatan listrik didalamnya. Setiap muatan yang ada pada suatu benda tidak bisa disamaratakan karena sangat bergantung terhadap kelebihan atau kekurangan elektron yang ada pada benda tersebut.

Selain itu, Benjamin Franklin juga menyatakan bahwa benda yang memiliki muatan listrik yang sama, jika didekatkan akan saling tolak menolak. Namun, lain halnya dengan kedua benda yang memiliki muatan listrik yang berbeda, maka kedua benda tersebut akan saling tarik menarik.

Dari percobaan yang telah dilakukan oleh Benjamin Franklin, kita jadi mengetahui bagaimana caranya untuk mengetahui muatan listrik yang terdapat pada suatu benda. Cara paling mudah untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan menggosokkan kedua benda. Ketika menggosokkan kedua benda tersebut, maka elektron akan berpindah dari benda yang satu ke benda lainnya.

Ketika suatu benda sudah kehilangan elektron, maka benda tersebut akan menjadi benda bermuatan positif serta benda yang dimasuki elektron akan berubah menjadi benda dengan muatan negatif. Dari peristiwa itulah kedua benda akan saling tarik menarik. Benjamin Franklin menyatakan bahwa perpindahan muatan dari satu barang ke barang lainnya adalah implikasi dari hukum kekekalan muatan.

Beliau menyimpulkan bahwa kedua benda yang saling digosokkan tidak menghasilkan energi listrik yang baru melainkan hanya muatannya saja yang pindah. Selain itu, selama kedua benda digosokkan, maka jumlah muatannya adalah nol.

Pada dasarnya, jika ingin mengetahui muatan pada suatu benda tidak perlu dilakukan dengan cara kedua benda saling digosokkan. Kita bisa meletakkan kedua benda saling berdekatan saja, jika kedua benda saling tarik menarik, maka kedua benda tersebut memiliki muatan listrik yang berbeda. Singkatnya, cara menggosokkan benda ini hanya untuk memudahkan kita untuk mengetahui muatan listrik pada suatu benda.

Berkat penemuan muatan listrik, perkembangan pada bidang listrik menjadi lebih maju, sehingga penemuan ini bisa dibilang salah satu penemuan penting dalam dunia kelistrikan. Maka dari itu, banyak orang yang mengatakan bahwa Benjamin Franklin merupakan seorang ilmuwan yang memiliki peran dalam perkembangan kelistrikan.

Satuan dan Simbol Muatan Listrik

Muatan listrik ternyata memiliki Satuan Internasional (SI), yaitu coulomb (C). Dalam Satuan Internasional (SI), muatan listrik memiliki simbol, yaitu Q. Simbol Q melambangkan Satuan Internasional dari muatan listrik. Muatan listrik yang ada pada suatu benda bisa berupa muatan positif atau proton dan bisa juga muatan negatif atau elektron.

Dengan adanya Satuan Internasional dan simbol, maka bisa dikatakan bahwa muatan listrik sudah digunakan oleh banyak orang yang ada di seluruh dunia terutama digunakan bagi mereka yang melakukan penelitian tentang kelistrikan atau magnet. Hal ini dikarenakan muatan listrik dapat mempermudah suatu penelitian terutama yang berkaitan atom, proton, dan elektron.

Muatan listrik itu sendiri berupa total dari atom yang ada di suatu benda. Apabila atom memiliki kekurangan elektron, maka menghasilkan muatan listrik positif dan atom yang memiliki kekurangan proton, maka menghasilkan muatan listrik negatif.

Sementara itu, besaran yang terdapat pada muatan listrik ditemukan oleh Robert Andrew Milikan. Ia mengatakan bahwa satu muatan listrik sama dengan 1.602×10 -19. Singkatnya, 1 muatan listrik proton sama dengan (1.602 x 10-19) dan satu muatan listrik elektron sama dengan (1.602 x -10-19).

• Jenis-Jenis Muatan Listrik

Penemuan yang tentang muatan listrik ini bukan hanya sebatas pengertian, satuam, dan simbol saja, tetapi sampai kepada jenis-jenisnya. Benjamin Franklin yang menjadi penemu dari muatan listrik membagi dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif atau proton dan muatan negatif atau elektron.

1. Muatan Positif (Proton)

Benjamin Franklin mengatakan bahwa muatan listrik positif (proton) adalah muatan listrik yang sifatnya saling tolak menolak dengan benda yang memiliki muatan yang sejenis.

2. Muatan Negatif (Elektron)

Benjamin menyatakan bahwa mu yang akan mengeluarkan sifat tolak menolak jika benda tersebut didekatkan dengan plastik (memiliki muatan), maka akan tolak menolak.

Supaya lebih jelas, maka di bawah ini akan dijelaskan tentang muatan listrik yang dapat ditentukan melalui jumlah proton dan elektron.

a. Apabila suatu benda memiliki jumlah elektron yang lebih banyak, maka benda tersebut akan bermuatan negatif (Σ elektron > Σ proton).

b. Apabila suatu benda memiliki jumlah elektron yang lebih sedikit, maka benda tersebut dikategorikan ke dalam benda bermuatan positif (Σ elektron < Σ proton).

c. Apabila suatu benda memiliki jumlah proton yang lebih banyak, maka benda tersebut termasuk benda bermuatan positif (Σ proton > Σ elektron).

d. Apabila suatu benda memiliki jumlah proton yang lebih sedikit, maka benda tersebut bermuatan negatif (Σ proton < Σ elektron).

e. Apabila jumlah elektron dan jumlah proton sama, maka muatan benda tersebut adalah muatan netral (Σ elektron = Σ proton).

• Ciri-Ciri Muatan Listrik

Ciri-ciri muatan listrik sebagai berikut:

1. Muatan Listrik Terdiri dari Dua Jenis

Ciri muatan listrik yang pertama adalah muatan listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu muatan listrik negatif (elektron) dan muatan listrik positif (proton). Kedua muatan itu bisa saling berpindah dari materi yang satu ke materi lainnya. Dalam hal ini, maksud dari materi adalah benda atau barang.

Suatu materi dapat dikatakan memiliki muatan positif, jika jumlah elektron pada materi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah protonnya. Sedangkan, suatu materi akan dikatakan bermuatan negatif, jika jumlah elektronnya lebih sedikit dari jumlah proton. Secara sederhana, semakin banyak jumlah elektron pada suatu materi, maka akan menghasilkan muatan listrik negatif, dan hal ini berlaku sebaliknya.

2. Muatan Bersifat Kekal

Muatan listrik pada suatu benda merupakan bagian dari muatan. Menurut Benjamin Franklin, muatan yang ada pada suatu benda memiliki sifat yang kekal. Hal ini sudah menjadi bagian dari hukum kekekalan muatan. Dengan kata lain, suatu muatan (positif atau negatif) tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan.

Hal seperti ini dapat kita lihat pada dua jenis benda yang berbeda, kemudian didekatkan atau digosokkan bisa memunculkan muatan listrik. Reaksi tarik menarik dari kedua benda tersebut akan terjadi bila muatan listrik negatif (elektron) dapat berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Akan tetapi, jika muatan listrik negatif (elektron) tidak berpindah ke benda lainnya, maka reaksi yang dihasilkan adalah tolak menolak.

3. Muatan Listrik Bisa saling Tolak Menolak atau Tarik Menarik

Ciri ketiga dari muatan listrik adalah muatan listrik pada suatu benda bisa saling tarik menarik dan bisa juga saling tolak menolak. Pada ciri ketiga ini, kita baru bisa membuktikannya dengan cara mendekatkan kedua benda atau agar lebih mudah menggosokkan benda yang satu kemudian didekatkan pada benda lainnya.

Jika kedua benda tersebut bisa saling tarik menarik, maka kita akan tahu bahwa muatan listrik antara kedua benda tersebut berbeda jenis. Muatan listrik yang sama atau sejenis pada suatu benda akan membuat kedua benda tersebut saling tolak menolak. Hal ini dikarenakan elektron tidak berpindah ke benda lain.

4. Muatan Listrik Merupakan Besaran Fisika

Ciri keempat dari muatan listrik adalah termasuk ke dalam besaran fisika yang bisa dihitung. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya rumus dari muatan listrik dan adanya Satuan Internasional muatan listrik, yaitu coulomb. Bahkan, muatan listrik memiliki sebuah simbol, yaitu Q.

Dalam satu muatan listrik proton sama dengan (1.602 x 10-19) dan dalam satu muatan listrik elektron sama dengan (1.602 x -10-19). Dengan masuknya muatan listrik ke dalam ilmu fisika, maka kita bisa menghitung besaran muatan listrik yang ada di dalam suatu materi atau benda.


• Rumus Muatan Listrik

Pada dasarnya, rumus yang dipakai untuk mencari muatan listrik pada suatu benda merupakan rumus yang diambil atau berasal dari rumus hukum Coulomb. Rumus ini ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Charles Augustin de Coulomb. Dari hasil penelitiannya, beliau menemukan keterkaitan atau hubungan antara gaya listrik dengan besar muatan-muatan dan jarak antara kedua muatan.

Maka dari itu, hubungan yang diciptakan oleh Charles Augustin de Coulomb dikenal dengan nama “hukum Coulomb” yang berbunyi:

“Besaran gaya tarik menarik dan tolak menolak sebanding dengan besar muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan.”

Berikut ini rumus dari “hukum Coulomb”.


Keterangan:

F = Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik, satuannya newton (N)

q1 = Besar muatan pertama, satuan (C)

q2 = Besar muatan kedua, satuan (C)

r = Jarak antara dua benda bermuatan, satuan meter (m)

k = Konstanta pembanding yang memiliki besaran 9 x 109 Nm2/C2


Kesimpulan

Benjamin Franklin menjadi penemu dari muatan listrik dan ia mengatakan bahwa suatu muatan memiliki sifat kekal atau tidak bisa diciptakan atau tidak bisa dimusnahkan. Berkat penemuan muatan listrik ini, kita jadi tahu bahwa di dalam suatu benda ternyata terdapat muatan negatif (elektron) dan muatan positif (proton).

Dari penemuan Benjamin Franklin, kita jadi mengetahui kedua benda bisa saling tarik menarik dan bisa saling tolak menolak. Kedua benda yang digosokkan, kemudian saling tarik menarik menandakan bahwa muatan listriknya berbeda. Sedangkan, kedua benda yang digosokkan, tetapi saling tolak menolak menandakan bahwa muatan listrik pada benda atau materi tersebut jenisnya sama.

Share:

Listrik Statis dan Listrik Dinamis Dalam Kehidupan Sehari-hari

 Listrik Statis dan Dinamis: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya

Listrik Statis


Listrik Statis adalah kumpulan muatan listrik berjumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis). Listrik ini timbul karena benda yang beraliran listrik saling bertautan tanpa adanya sumber daya listrik.

Dengan kata lain, benda tersebut dapat menghasilkan proton dan elektron tanpa pembangkit listrik.

Manfaat listrik statis, yakni untuk pengecatan mobil. Saat disemprotkan, butiran halus pada cat akan bergesekkan dengan udara sehingga memiliki muatan listrik

Sementara itu, permukaan mobil yang akan dicat diberi muatan yang berlawanan dengan butiran cat. Sehingga, butiran tersebut dapat tertarik ke permukaan mobil dan menempel dengan sempurna.
Listrik statis berbahaya ketika ada gas yang mudah terbakar, atau tempat dengan kadar oksigen tinggi.
Percikan akibat listrik statis bisa memicu gas dan ledakan yang membahayakan lingkungan sekitar.

Contoh Listrik Statis :

• Sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat menarik sobekan kertas kecil
Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat menarik balon karet.

• Batang kaca yang digosokan pada kain sutra atau wol dapat menarik sobekan kertas kecil.

•Rambut di tangan bisa berdiri ketika didekatkan ke layar televisi yang baru saja dimatikan.

Listrik Dinamis




Listrik Dinamis adalah listrik yang bisa mengalir atau bergerak dalam rangkaian listrik. Dalam listrik ini, arusnya bermuatan listrik, biasanya dihantarkan lewat kawat tiap satuan waktu.

Arah dari arus listrik, searah dengan gerak muatan positif dan muatan listrik yang bergerak melewati penghantar tiap satuan waktu.

Manfaat listrik dinamis, yakni alat-alat rumah tangga, seperti menyalakan televisi, kipas angin, lampu,kulkas dan sebagainya.

Contoh Listrik Dinamis :

•Senter akan menyala dan mati ketika saklarnya ditekan.

•Bel listrik yang berbunyi ketika saklarnya ditekan
Penanak nasi (rice cooker) yang menghantarkan kalor ketika saklarnya dinyalakan.

•Lampu yang menyala dan mati ketika saklar ditekan.


— Perbedaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis

Berikut contoh perbedaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis :

•Listrik Statis mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, sementara listrik dinamis merupakan muatan listrik yang mengalir.

•Listrik statis terjadi karena gosokan dua material berbeda, sementara listrik dinamis terjadi karena arus searah dan arus bolak balik.

•Tegangan listrik statis sulit diukur, sedangkan listrik dinamis dapat diukur menggunakan alat ukur baku.
Share:

Selasa, 29 November 2022

Sel Saraf

 Sel Saraf



Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Neuron adalah komponen utama jaringan saraf pada semua hewan kecuali spons dan placozoa. Tumbuhan dan jamur tidak memiliki sel saraf.

Sel saraf Neuron biasanya dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsinya. Neuron sensorik merespons rangsangan seperti sentuhan, suara, atau cahaya yang mempengaruhi sel-sel organ sensorik, dan mereka mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang atau otak. Neuron motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang untuk mengontrol segala sesuatu mulai dari kontraksi otot hingga sekresi kelenjar.

Interneuron menghubungkan neuron ke neuron lain dalam wilayah otak atau sumsum tulang belakang yang sama. Ketika beberapa neuron terhubung bersama, mereka membentuk apa yang disebut sirkuit saraf.

Struktur Sel Saraf

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain.

[1] Apabila simpul dendrit mengalami kerusakan, maka seseorang tersebut akan mengalami kepikunan (jika terjadi di otak). Jika terjadi di organ lain, maka akan mengalami mati rasa.

[2] Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Pada ujung akhir dari akson terdapat sinapsis yang merupakan celah antara ujung saraf di mana neurotransmiter dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut myelin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung myelin. Fungsi myelin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

Pengelompokan Sel Saraf

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Sel saraf sensoris.

2. Sel saraf motorik.

3. Sel saraf intermediet (interneuron).

Sel saraf sensorik

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

Sel saraf motorik

Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

Sel saraf penghubung

Sel saraf penghubung disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

Share:

Organ Pencernaan Pada Manusia

 Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari beberapa organ pencernaan. Alat pencernaan manusia dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, merupakan saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan melalui peredaran darah.

Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari makanan serta cairan dari minuman untuk tetap berfungsi dengan normal. Zat gizi dari makanan diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Proses Pencernaan Manusia

Secara umum, proses pencernaan terdiri atas dua jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi. Proses pencernaan mekanis merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanis bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.

Sedangkan, proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh. 

Organ Pencernaan Manusia

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanis dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.

Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus).

Bagian luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkeram makanan dan mengenali rasa. Sementara itu, kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam mulut.

Air liur berperan penting untuk memecah makanan, melembabkannya, dan membuat makanan lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim ptialin/amilase.

Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan. Pada persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama epiglotis yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.

2. Kerongkongan

Esofagus(kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung.

Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas.

Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia, yaitu menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.

Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung (zat gizi dari makanan harus menjalani proses penguraian dahulu). Dinding otot lambung melakukan proses pencernaan kimiawi dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari

Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton

Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang disebut kim. Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus.

Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan bagian pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian besar makanan baru meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.

4. Hati, Pankreas, dan Empedu

Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.

Kantung empedu berfungsi untuk menyalurkan empedu ke usus halus. Hati merupakan organ yang akan menghasilkan empedu.

Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan guna mencerna karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga menghasilkan senyawa bikarbonat yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.

5. Usus Halus

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk keduodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, makanan tersebut dicerna dengan bantuan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus sendiri.

Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Saat makananmeninggalkan usus halus, sekitar 90 persen zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah.

Berikut proses yang terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.

Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini. Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.

Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh tubuh.

Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-tonjolan ini meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan zat gizi lebih maksimal.

6. Usus Besar

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.

Fungsi utama usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri dalam usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna tersebut.

7. Rektum dan Anus

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Sobat merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali untuk mengatur pengeluaran feses.

Share:

Minggu, 13 November 2022

Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya

 

Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya



Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja, kamu jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

Jenis-Jenis Puisi

Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Kita bahas satu per satu, ya!


1. Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang Tercinta. 

Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu Gadis Itali.


2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya. Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya. 

Selanjutnya, serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun suatu keadaan. 


3. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.


Unsur Pembentuk Puisi

Oke, setelah kamu mengetahui pengertian, jenis, dan bentuk penyampaian puisi, sekarang, mari kita simak apa saja unsur-unsur pembentuk puisi, ya.


1. Majas dan Irama

Teks puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Teks puisi mengutamakan majas dan juga irama.

Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.

Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.


2. Penggunaan Kata-Kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.


3. Kata-Kata Berlambang

Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum.

Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.


4. Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).


Struktur Batin Puisi


1. Tema

Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga berupa respons penyair terhadap kenyataan sosial budaya.


2. Nada dan Suasana

Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.


3. Perasaan dalam Puisi

Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam.


4. Amanat

Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.

Share: