Rabu, 30 November 2022

Muatan Listrik

 Muatan Listrik: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri dan Rumusnya



• Pengertian Muatan Listrik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) muatan listrik adalah muatan yang tolak menolak atau muatan muatan yang tidak tarik menarik dengan gaya yang besarnya ditentukan dengan hukum. Berdasarkan pengertian muatan listrik dari KBBI, maka muatan listrik bisa dianggap sebagai suatu muatan yang ada di dalam suatu benda dan bisa menghasilkan gaya pada benda lain jika memiliki muatan listrik.

Pengetahuan tentang muatan listrik telah ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Benjamin Franklin. Beliau menemukan muatan listrik ketika melakukan percobaan dengan menggunakan batang karet dan bulu domba. Benjamin Franklin melakukan percobaan ini dengan cara menggosokkan batang karet pada bulu domba. Setelah melakukan percobaan itu, maka muncullah sebuah reaksi dari batang karet. Batang karet ternyata bisa tarik menarik dengan batang kaca, ketika kedua benda tersebut saling berdekatan.

Dari percobaan itulah, Benjamin Franklin beranggapan bahwa batang karet yang telah digosokkan memiliki muatan listrik didalamnya. Setiap muatan yang ada pada suatu benda tidak bisa disamaratakan karena sangat bergantung terhadap kelebihan atau kekurangan elektron yang ada pada benda tersebut.

Selain itu, Benjamin Franklin juga menyatakan bahwa benda yang memiliki muatan listrik yang sama, jika didekatkan akan saling tolak menolak. Namun, lain halnya dengan kedua benda yang memiliki muatan listrik yang berbeda, maka kedua benda tersebut akan saling tarik menarik.

Dari percobaan yang telah dilakukan oleh Benjamin Franklin, kita jadi mengetahui bagaimana caranya untuk mengetahui muatan listrik yang terdapat pada suatu benda. Cara paling mudah untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan menggosokkan kedua benda. Ketika menggosokkan kedua benda tersebut, maka elektron akan berpindah dari benda yang satu ke benda lainnya.

Ketika suatu benda sudah kehilangan elektron, maka benda tersebut akan menjadi benda bermuatan positif serta benda yang dimasuki elektron akan berubah menjadi benda dengan muatan negatif. Dari peristiwa itulah kedua benda akan saling tarik menarik. Benjamin Franklin menyatakan bahwa perpindahan muatan dari satu barang ke barang lainnya adalah implikasi dari hukum kekekalan muatan.

Beliau menyimpulkan bahwa kedua benda yang saling digosokkan tidak menghasilkan energi listrik yang baru melainkan hanya muatannya saja yang pindah. Selain itu, selama kedua benda digosokkan, maka jumlah muatannya adalah nol.

Pada dasarnya, jika ingin mengetahui muatan pada suatu benda tidak perlu dilakukan dengan cara kedua benda saling digosokkan. Kita bisa meletakkan kedua benda saling berdekatan saja, jika kedua benda saling tarik menarik, maka kedua benda tersebut memiliki muatan listrik yang berbeda. Singkatnya, cara menggosokkan benda ini hanya untuk memudahkan kita untuk mengetahui muatan listrik pada suatu benda.

Berkat penemuan muatan listrik, perkembangan pada bidang listrik menjadi lebih maju, sehingga penemuan ini bisa dibilang salah satu penemuan penting dalam dunia kelistrikan. Maka dari itu, banyak orang yang mengatakan bahwa Benjamin Franklin merupakan seorang ilmuwan yang memiliki peran dalam perkembangan kelistrikan.

Satuan dan Simbol Muatan Listrik

Muatan listrik ternyata memiliki Satuan Internasional (SI), yaitu coulomb (C). Dalam Satuan Internasional (SI), muatan listrik memiliki simbol, yaitu Q. Simbol Q melambangkan Satuan Internasional dari muatan listrik. Muatan listrik yang ada pada suatu benda bisa berupa muatan positif atau proton dan bisa juga muatan negatif atau elektron.

Dengan adanya Satuan Internasional dan simbol, maka bisa dikatakan bahwa muatan listrik sudah digunakan oleh banyak orang yang ada di seluruh dunia terutama digunakan bagi mereka yang melakukan penelitian tentang kelistrikan atau magnet. Hal ini dikarenakan muatan listrik dapat mempermudah suatu penelitian terutama yang berkaitan atom, proton, dan elektron.

Muatan listrik itu sendiri berupa total dari atom yang ada di suatu benda. Apabila atom memiliki kekurangan elektron, maka menghasilkan muatan listrik positif dan atom yang memiliki kekurangan proton, maka menghasilkan muatan listrik negatif.

Sementara itu, besaran yang terdapat pada muatan listrik ditemukan oleh Robert Andrew Milikan. Ia mengatakan bahwa satu muatan listrik sama dengan 1.602×10 -19. Singkatnya, 1 muatan listrik proton sama dengan (1.602 x 10-19) dan satu muatan listrik elektron sama dengan (1.602 x -10-19).

• Jenis-Jenis Muatan Listrik

Penemuan yang tentang muatan listrik ini bukan hanya sebatas pengertian, satuam, dan simbol saja, tetapi sampai kepada jenis-jenisnya. Benjamin Franklin yang menjadi penemu dari muatan listrik membagi dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif atau proton dan muatan negatif atau elektron.

1. Muatan Positif (Proton)

Benjamin Franklin mengatakan bahwa muatan listrik positif (proton) adalah muatan listrik yang sifatnya saling tolak menolak dengan benda yang memiliki muatan yang sejenis.

2. Muatan Negatif (Elektron)

Benjamin menyatakan bahwa mu yang akan mengeluarkan sifat tolak menolak jika benda tersebut didekatkan dengan plastik (memiliki muatan), maka akan tolak menolak.

Supaya lebih jelas, maka di bawah ini akan dijelaskan tentang muatan listrik yang dapat ditentukan melalui jumlah proton dan elektron.

a. Apabila suatu benda memiliki jumlah elektron yang lebih banyak, maka benda tersebut akan bermuatan negatif (Σ elektron > Σ proton).

b. Apabila suatu benda memiliki jumlah elektron yang lebih sedikit, maka benda tersebut dikategorikan ke dalam benda bermuatan positif (Σ elektron < Σ proton).

c. Apabila suatu benda memiliki jumlah proton yang lebih banyak, maka benda tersebut termasuk benda bermuatan positif (Σ proton > Σ elektron).

d. Apabila suatu benda memiliki jumlah proton yang lebih sedikit, maka benda tersebut bermuatan negatif (Σ proton < Σ elektron).

e. Apabila jumlah elektron dan jumlah proton sama, maka muatan benda tersebut adalah muatan netral (Σ elektron = Σ proton).

• Ciri-Ciri Muatan Listrik

Ciri-ciri muatan listrik sebagai berikut:

1. Muatan Listrik Terdiri dari Dua Jenis

Ciri muatan listrik yang pertama adalah muatan listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu muatan listrik negatif (elektron) dan muatan listrik positif (proton). Kedua muatan itu bisa saling berpindah dari materi yang satu ke materi lainnya. Dalam hal ini, maksud dari materi adalah benda atau barang.

Suatu materi dapat dikatakan memiliki muatan positif, jika jumlah elektron pada materi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah protonnya. Sedangkan, suatu materi akan dikatakan bermuatan negatif, jika jumlah elektronnya lebih sedikit dari jumlah proton. Secara sederhana, semakin banyak jumlah elektron pada suatu materi, maka akan menghasilkan muatan listrik negatif, dan hal ini berlaku sebaliknya.

2. Muatan Bersifat Kekal

Muatan listrik pada suatu benda merupakan bagian dari muatan. Menurut Benjamin Franklin, muatan yang ada pada suatu benda memiliki sifat yang kekal. Hal ini sudah menjadi bagian dari hukum kekekalan muatan. Dengan kata lain, suatu muatan (positif atau negatif) tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan.

Hal seperti ini dapat kita lihat pada dua jenis benda yang berbeda, kemudian didekatkan atau digosokkan bisa memunculkan muatan listrik. Reaksi tarik menarik dari kedua benda tersebut akan terjadi bila muatan listrik negatif (elektron) dapat berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Akan tetapi, jika muatan listrik negatif (elektron) tidak berpindah ke benda lainnya, maka reaksi yang dihasilkan adalah tolak menolak.

3. Muatan Listrik Bisa saling Tolak Menolak atau Tarik Menarik

Ciri ketiga dari muatan listrik adalah muatan listrik pada suatu benda bisa saling tarik menarik dan bisa juga saling tolak menolak. Pada ciri ketiga ini, kita baru bisa membuktikannya dengan cara mendekatkan kedua benda atau agar lebih mudah menggosokkan benda yang satu kemudian didekatkan pada benda lainnya.

Jika kedua benda tersebut bisa saling tarik menarik, maka kita akan tahu bahwa muatan listrik antara kedua benda tersebut berbeda jenis. Muatan listrik yang sama atau sejenis pada suatu benda akan membuat kedua benda tersebut saling tolak menolak. Hal ini dikarenakan elektron tidak berpindah ke benda lain.

4. Muatan Listrik Merupakan Besaran Fisika

Ciri keempat dari muatan listrik adalah termasuk ke dalam besaran fisika yang bisa dihitung. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya rumus dari muatan listrik dan adanya Satuan Internasional muatan listrik, yaitu coulomb. Bahkan, muatan listrik memiliki sebuah simbol, yaitu Q.

Dalam satu muatan listrik proton sama dengan (1.602 x 10-19) dan dalam satu muatan listrik elektron sama dengan (1.602 x -10-19). Dengan masuknya muatan listrik ke dalam ilmu fisika, maka kita bisa menghitung besaran muatan listrik yang ada di dalam suatu materi atau benda.


• Rumus Muatan Listrik

Pada dasarnya, rumus yang dipakai untuk mencari muatan listrik pada suatu benda merupakan rumus yang diambil atau berasal dari rumus hukum Coulomb. Rumus ini ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Charles Augustin de Coulomb. Dari hasil penelitiannya, beliau menemukan keterkaitan atau hubungan antara gaya listrik dengan besar muatan-muatan dan jarak antara kedua muatan.

Maka dari itu, hubungan yang diciptakan oleh Charles Augustin de Coulomb dikenal dengan nama “hukum Coulomb” yang berbunyi:

“Besaran gaya tarik menarik dan tolak menolak sebanding dengan besar muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan.”

Berikut ini rumus dari “hukum Coulomb”.


Keterangan:

F = Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik, satuannya newton (N)

q1 = Besar muatan pertama, satuan (C)

q2 = Besar muatan kedua, satuan (C)

r = Jarak antara dua benda bermuatan, satuan meter (m)

k = Konstanta pembanding yang memiliki besaran 9 x 109 Nm2/C2


Kesimpulan

Benjamin Franklin menjadi penemu dari muatan listrik dan ia mengatakan bahwa suatu muatan memiliki sifat kekal atau tidak bisa diciptakan atau tidak bisa dimusnahkan. Berkat penemuan muatan listrik ini, kita jadi tahu bahwa di dalam suatu benda ternyata terdapat muatan negatif (elektron) dan muatan positif (proton).

Dari penemuan Benjamin Franklin, kita jadi mengetahui kedua benda bisa saling tarik menarik dan bisa saling tolak menolak. Kedua benda yang digosokkan, kemudian saling tarik menarik menandakan bahwa muatan listriknya berbeda. Sedangkan, kedua benda yang digosokkan, tetapi saling tolak menolak menandakan bahwa muatan listrik pada benda atau materi tersebut jenisnya sama.

Share:

Listrik Statis dan Listrik Dinamis Dalam Kehidupan Sehari-hari

 Listrik Statis dan Dinamis: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya

Listrik Statis


Listrik Statis adalah kumpulan muatan listrik berjumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis). Listrik ini timbul karena benda yang beraliran listrik saling bertautan tanpa adanya sumber daya listrik.

Dengan kata lain, benda tersebut dapat menghasilkan proton dan elektron tanpa pembangkit listrik.

Manfaat listrik statis, yakni untuk pengecatan mobil. Saat disemprotkan, butiran halus pada cat akan bergesekkan dengan udara sehingga memiliki muatan listrik

Sementara itu, permukaan mobil yang akan dicat diberi muatan yang berlawanan dengan butiran cat. Sehingga, butiran tersebut dapat tertarik ke permukaan mobil dan menempel dengan sempurna.
Listrik statis berbahaya ketika ada gas yang mudah terbakar, atau tempat dengan kadar oksigen tinggi.
Percikan akibat listrik statis bisa memicu gas dan ledakan yang membahayakan lingkungan sekitar.

Contoh Listrik Statis :

• Sisir plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat menarik sobekan kertas kecil
Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut kering dapat menarik balon karet.

• Batang kaca yang digosokan pada kain sutra atau wol dapat menarik sobekan kertas kecil.

•Rambut di tangan bisa berdiri ketika didekatkan ke layar televisi yang baru saja dimatikan.

Listrik Dinamis




Listrik Dinamis adalah listrik yang bisa mengalir atau bergerak dalam rangkaian listrik. Dalam listrik ini, arusnya bermuatan listrik, biasanya dihantarkan lewat kawat tiap satuan waktu.

Arah dari arus listrik, searah dengan gerak muatan positif dan muatan listrik yang bergerak melewati penghantar tiap satuan waktu.

Manfaat listrik dinamis, yakni alat-alat rumah tangga, seperti menyalakan televisi, kipas angin, lampu,kulkas dan sebagainya.

Contoh Listrik Dinamis :

•Senter akan menyala dan mati ketika saklarnya ditekan.

•Bel listrik yang berbunyi ketika saklarnya ditekan
Penanak nasi (rice cooker) yang menghantarkan kalor ketika saklarnya dinyalakan.

•Lampu yang menyala dan mati ketika saklar ditekan.


— Perbedaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis

Berikut contoh perbedaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis :

•Listrik Statis mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, sementara listrik dinamis merupakan muatan listrik yang mengalir.

•Listrik statis terjadi karena gosokan dua material berbeda, sementara listrik dinamis terjadi karena arus searah dan arus bolak balik.

•Tegangan listrik statis sulit diukur, sedangkan listrik dinamis dapat diukur menggunakan alat ukur baku.
Share:

Selasa, 29 November 2022

Sel Saraf

 Sel Saraf



Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Neuron adalah komponen utama jaringan saraf pada semua hewan kecuali spons dan placozoa. Tumbuhan dan jamur tidak memiliki sel saraf.

Sel saraf Neuron biasanya dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsinya. Neuron sensorik merespons rangsangan seperti sentuhan, suara, atau cahaya yang mempengaruhi sel-sel organ sensorik, dan mereka mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang atau otak. Neuron motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang untuk mengontrol segala sesuatu mulai dari kontraksi otot hingga sekresi kelenjar.

Interneuron menghubungkan neuron ke neuron lain dalam wilayah otak atau sumsum tulang belakang yang sama. Ketika beberapa neuron terhubung bersama, mereka membentuk apa yang disebut sirkuit saraf.

Struktur Sel Saraf

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain.

[1] Apabila simpul dendrit mengalami kerusakan, maka seseorang tersebut akan mengalami kepikunan (jika terjadi di otak). Jika terjadi di organ lain, maka akan mengalami mati rasa.

[2] Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Pada ujung akhir dari akson terdapat sinapsis yang merupakan celah antara ujung saraf di mana neurotransmiter dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut myelin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung myelin. Fungsi myelin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

Pengelompokan Sel Saraf

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Sel saraf sensoris.

2. Sel saraf motorik.

3. Sel saraf intermediet (interneuron).

Sel saraf sensorik

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

Sel saraf motorik

Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

Sel saraf penghubung

Sel saraf penghubung disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

Share:

Organ Pencernaan Pada Manusia

 Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari beberapa organ pencernaan. Alat pencernaan manusia dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, merupakan saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan melalui peredaran darah.

Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari makanan serta cairan dari minuman untuk tetap berfungsi dengan normal. Zat gizi dari makanan diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Proses Pencernaan Manusia

Secara umum, proses pencernaan terdiri atas dua jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi. Proses pencernaan mekanis merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanis bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.

Sedangkan, proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh. 

Organ Pencernaan Manusia

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanis dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.

Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus).

Bagian luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkeram makanan dan mengenali rasa. Sementara itu, kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam mulut.

Air liur berperan penting untuk memecah makanan, melembabkannya, dan membuat makanan lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim ptialin/amilase.

Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan. Pada persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama epiglotis yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.

2. Kerongkongan

Esofagus(kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung.

Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas.

Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia, yaitu menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.

Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung (zat gizi dari makanan harus menjalani proses penguraian dahulu). Dinding otot lambung melakukan proses pencernaan kimiawi dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari

Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton

Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang disebut kim. Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus.

Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan bagian pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian besar makanan baru meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.

4. Hati, Pankreas, dan Empedu

Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.

Kantung empedu berfungsi untuk menyalurkan empedu ke usus halus. Hati merupakan organ yang akan menghasilkan empedu.

Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan guna mencerna karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga menghasilkan senyawa bikarbonat yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.

5. Usus Halus

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk keduodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, makanan tersebut dicerna dengan bantuan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus sendiri.

Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Saat makananmeninggalkan usus halus, sekitar 90 persen zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah.

Berikut proses yang terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.

Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini. Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.

Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh tubuh.

Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-tonjolan ini meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan zat gizi lebih maksimal.

6. Usus Besar

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.

Fungsi utama usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri dalam usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna tersebut.

7. Rektum dan Anus

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Sobat merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali untuk mengatur pengeluaran feses.

Share:

Minggu, 13 November 2022

Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya

 

Pengertian Puisi, Jenis, Struktur & Unsur Pembentuknya



Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja, kamu jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

Jenis-Jenis Puisi

Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Kita bahas satu per satu, ya!


1. Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada adalah jenis puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang Tercinta. 

Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan diselingi perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang berjudul Lagu Gadis Itali.


2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya. Puisi lirik dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya. 

Selanjutnya, serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya W.S. Rendra. Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk seseorang, suatu hal, maupun suatu keadaan. 


3. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.


Unsur Pembentuk Puisi

Oke, setelah kamu mengetahui pengertian, jenis, dan bentuk penyampaian puisi, sekarang, mari kita simak apa saja unsur-unsur pembentuk puisi, ya.


1. Majas dan Irama

Teks puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Teks puisi mengutamakan majas dan juga irama.

Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.

Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.


2. Penggunaan Kata-Kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.


3. Kata-Kata Berlambang

Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum.

Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.


4. Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang digunakan penyair membuat pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).


Struktur Batin Puisi


1. Tema

Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga berupa respons penyair terhadap kenyataan sosial budaya.


2. Nada dan Suasana

Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.


3. Perasaan dalam Puisi

Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam.


4. Amanat

Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.

Share:

Teks Pidato: Pengertian Hingga Contohnya

 Teks Pidato: Pengertian Hingga Contohnya.

Teks pidato adalah tulisan yang berisi pikiran-pikiran seseorang untuk disampaikan di hadapan umum. Pidato biasanya dibacakan sebagai pembuka atau peresmian suatu acara.
Isi dari teks pidato disesuaikan dengan tema acara. Karena itu, perlu persiapan yang matang sebelum menyampaikan pidato. Teks pidato bisa didengar dalam berbagai peristiwa formal, misal upacara.

A. Pengertian teks pidato

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.

Sedangkan teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Dapat disimpulkan teks pidato sebagai tulisan yang berisi pikiran-pikiran seseorang untuk disampaikan di hadapan umum.

B. Tujuan teks pidato

1. Meyakinkan pendengar agar pendengar mempercayainya

2. Mendorong atau memberikan motivasi kepada pendengar

3. Memberitahukan sesuatu kepada khalayak ramai agar diketahui oleh pendengar

4. Mendorong tindakan atau berbuat

5. Menyenangkan atau menghibur sehingga pendengar merasa terhibur

C. Struktur teks pidato

1. Pembuka
Bagian pembuka merupakan paragraf awal dalam teks pidato. Pembuka umumnya berisi kalimat sapaan, ungkapan puji syukur, dan ucapan terima kasih.

2. Isi
Bagian isi merupakan bagian yang paling penting karena di dalamnya diungkapkan pokok-pokok permasalahan yang akan disampaikan kepada para pendengar.

3. Penutup
Bagian penutup berisi imbauan, ajakan, saran, dan kesimpulan apa yang telah disampaikan sebelumnya, serta ucapan terima kasih dan permohonan maaf.


D. Metode teks pidato

1. Metode naskah yaitu cara berpidato dengan membacakan teks pidato, pada pidato-pidato resmi seperti pidato kenegaraan.

2. Metode impromptu atau serta merta, yaitu metode berpidato tanpa persiapan.

3. Metode ekstemporan, yaitu metode teks pidato di mana membuat catatan penting yang sekaligus menjadi urutan dalam menyampaikan pidato.

4. Metode menghafal yaitu cara berpidato dengan menghafal isi pidato. Setelah hafal, disampaikannya di depan umum.

E. Merancang teks pidato

1. Tentukan tema atau topik

2. Kembangkan dalam kerangka teks pidato yang terdiri dari pembuka, isi, dan penutup

3. Susun kerangka menjadi teks pidato yang lengkap

4. Contoh Teks Pidato






Share:

Teks Tanggapan

 

Pengertian Teks Tanggapan: Ciri-Ciri, Struktur, dan Kaidah.



Pengertian Teks Tanggapan – Pada dasarnya, semua manusia dapat dikategorikan sebagai makhluk sosial, yang mana kodrat dari makhluk sosial yaitu selalu membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya saja, secara sadar maupun tidak sadar, dalam kehidupan sehari-hari Kita diharuskan untuk melakukan interaksi sesama manusia.

Salah satu interaksi yang sering digunakan oleh manusia adalah memberikan tanggapan atas suatu hal baik untuk sebuah karya, objek, kebijakan, dan lain sebagainya. Nah, dalam artikel ini, Kita akan belajar tentang pengertian dari teks tanggapan. Tidak hanya itu, Kita juga akan memahami berbagai aspek dari teks tanggapan, mulai dari tujuan, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, hingga tentunya contoh dari teks tanggapan.

A. Pengertian Teks Tanggapan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI dapat diartikan sebagai suatu sambutan terhadap ucapan yang dapat berwujud kritik, komentar, dan lain sebagainya.

Sementara itu, menurut Sujanto dalam penelitian pada tahun 2004, tanggapan merupakan suatu gambaran pengamatan yang berasal dari kesadaran seorang manusia ketika telah melakukan pengamatan.

Oleh karena itu, teks tanggapan sendiri dapat disebut sebagai sebuah teks yang bisa disampaikan melalui komentar, evaluasi, kritik, pujian, dukungan, hingga penolakan terhadap suatu hal. Beberapa hal yang dapat ditanggapi biasanya berangkat dari sudut pandang atau pengamatan yang muncul dalam pemikiran seseorang.

B. Ciri-Ciri Teks Tanggapan

Setelah mengetahui tentang pengertian atau definisi dari teks tanggapan, pada bagian ini Kamu akan disajikan penjelasan tentang ciri-ciri dari teks tanggapan. Dengan mengetahui ciri-ciri dari teks tanggapan, Kamu bisa jadi lebih mampu untuk mengenali dan membedakan teks tanggapan dengan teks yang lain.

Nah, beberapa ciri-ciri dari teks tanggapan yang perlu Kamu perhatikan adalah, sebagai berikut:

1. Teks tanggapan memiliki isi yang bersifat objektif. Objektif sendiri dapat dipahami sebagai suatu yang berdasarkan fakta dan data atau keadaan yang sebenarnya.

2. Teks tanggapan memiliki kaidah kebahasaan yang unik. Kaidah kebahasaan ini disampaikan secara jelas dan logis, tetapi tetap mematuhi norma sopan santun yang berlaku di masyarakat.

3. Teks tanggapan memiliki struktur teks yang terdiri dari 3 bagian, mulai dari evaluasi, deskripsi, dan penegasan kembali.

C. Struktur Teks Tanggapan

Seperti yang sudah disinggung di bagian ciri-ciri teks tanggapan, bahwa teks tanggapan memiliki tiga struktur yang terdiri dari evaluasi, deskripsi, dan penegasan kembali. Struktur pada suatu teks dapat Kamu gunakan ketika hendak menulis suatu tanggapan.

Nah, berikut ini akan disajikan penjelasan tentang struktur teks tanggapan yang perlu Kamu ketahui sebelum menulis, diantaranya yaitu:

1. Evaluasi

Bagian pertama dari struktur teks tanggapan adalah evaluasi. Evaluasi dapat dipahami sebagai bagian awal dari teks tanggapan yang berisi berbagai pernyataan umum tentang isu atau permasalahan dari penulis. Beberapa ahli mengatakan bahwa evaluasi adalah suatu hal yang menjadi fokus atau konsentrasi dari seorang penanggap. Hal ini menjadikan pembaca mengetahui fokus permasalahan atau gagasan dari sebuah tanggapan.

2. Deskripsi

Bagian kedua dari struktur teks tanggapan adalah penegasan ulang. Deskripsi sendiri dapat dikatakan sebagai bagian dari teks tanggapan yang memuat inti pembahasan dari penulis. Deskripsi juga biasanya terdiri dari informasi tentang permasalah yang diangkat penulis. Di sini penulis dapat memberikan tanggapan berupa opini dari berbagai sudut pandang dan bukti atau fakta pendukung terkait suatu yang ditanggapi.

3. Penegasan Ulang

Bagian ketiga dari struktur teks tanggapan adalah penegasan ulang. Penegasan ulang adalah bagian terakhir atau penutup dari teks tanggapan. Bagian ini memiliki fungsi untuk memberikan simpulan yang ditentukan oleh penulis terkait isu yang dibahas. Selain itu, penulis juga dapat memberikan saran atau masukan sehingga dapat dijadikan pembelajaran bagi para pembaca.

D. Kaidah Kebahasaan dari Teks Tanggapan

Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, dan struktur dari teks tanggapan, berikutnya Kita akan mempelajari tentang kaidah kebahasaan yang ada pada teks tanggapan. Kaidah kebahasaan sendiri dapat digunakan untuk membedakan teks tanggapan dengan teks yang lain berdasarkan gaya bahasanya.

Kaidah kebahasaan dari teks tanggapan sendiri ada 4, berikut ini adalah penjelasan dari empat kaidah kebahasaan teks tanggapan yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Kalimat Kompleks

Kaidah kebahasaan yang pertama dari teks tanggapan yaitu kalimat kompleks. Kalimat kompleks pada dasarnya adalah kalimat yang identik dengan adanya induk kalimat dan anak kalimat. Kalimat kompleks pada teks tanggapan biasanya memiliki dua struktur dan dua kata kerja atau verba, yang mana biasa digunakan untuk menjelaskan informasi atau tanggapan yang ingin disampaikan oleh penulis.

2. Konjungsi

Kaidah kebahasaan yang kedua dari teks tanggapan adalah konjungsi. Konjungsi sendiri dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Tidak hanya kalimat, konjungsi juga dapat biasa digunakan untuk menyambungkan pembahasan yang satu dengan pembahasan yang lain. Konjungsi pada dasarnya memiliki tujuan yang dapat dimanfaatkan penulis untuk menghubungkan berbagai informasi, fakta, atau data terkait isu atau permasalahan yang dibahas.

3. Diksi atau Pemilihan Kata

Kaidah kebahasaan yang ketiga dari teks tanggapan adalah diksi atau pemilihan kata. Gaya bahasa khas dari teks tanggapan ini memiliki tujuan agar penulis dapat melakukan pemilihan kata yang tepat. Hal ini dilakukan supaya penyampaian tanggapan pada teks bisa dilakukan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

4. Rujukan atau Referensi

Kaidah kebahasaan yang keempat dari teks tanggapan adalah rujukan atau referensi. Rujukan atau referensi ini memiliki fungsi untuk menguatkan argumen yang disampaikan oleh penulis. Rujukan atau referensi juga dapat digunakan untuk mendukung informasi atau tanggapan yang disajikan kepada pembaca.

Share:

Minggu, 06 November 2022

Teks Eksplanasi

 

Teks Eksplanasi : Pengertian, Ciri, Struktur dan Contoh



Pengertian Teks Eksplanasi

Apakah yang dimaksud dengan teks eksplanasi? Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.

Lalu, gimana ya caranya kita tahu bahwa sebuah teks itu disebut sebagai teks eksplanasi? Yuk, kenali ciri-ciri dan struktur teks eksplanasi!

 

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:

  • Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
  • Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
  • Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
  • Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.

 

Struktur Teks Eksplanasi

Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai berikut ini. 

1. Identifikasi Fenomena

Di bagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi.

2. Rangkaian Kejadian

Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.

---

 

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ada pun dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah kebahasaan berikut ini:

  • Menggunakan kalimat pasif
  • Menggunakan konjungsi kasual dan waktu
  • Terdapat istilah ilmiah
  • Menggunakan kata kerja material dan rasional
  • Bersifat informatif


Contoh Teks Eksplanasi




Banjir

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.


Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.


Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.


Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Share: